John Wempi Wetipo Lakukan Peletakan Batu Pertama Sekolah SMA Gabungan Jayapura.
Wakil Menteri Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) republik Indonesia, John Wempi Wetipo, didampingi Direktur Jenderal Cipta Karya, Diana Kusumastuti, melakukan peletekan batu pertama rehabilitasi SMA Gabungan Jayapura, Rabu (16/6/2021).
Gedung sekolah tersebut merupakan bangunan yang tertua sehingga perlu direhabilitasi. Sekolah yang berada di Dok V, Distrik Jayapura Utara tersebut akan dibangun bertingkat tiga.
Menurut John Wempi Wetipo (JWW), SMA Gabungan merupakan tempat Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, menimba ilmu. Sehingga kata JWW, kontribusi positif harus diberikan sebab karirnya mulai dari tanah Papua.
“Jadi, pak menteri tugaskan kami datang ke Papua, sekaligus peletakan batu pertama pekerjaan rehabilitasi almamaternya,” kata JWW dalam sambutannya.
Ia mengakui, sekolah yang berdiri sejak tahun 1957 tersebut sudah banyak memberikan kontribusi bagi negara dan terlebih kepada generasi yang dihasilkan salah satunya menteri PUPR.
Sehingga dirinya berharap, apa yang telah disumbangkan oleh pemerintah melalui Kementerian PUPR dapat menjadi berkat bagi anak-anak Papua yang menimba ilmu di SMA Gabungan.
“Mari secara konsisten kita mendidik anak-anak ini dengan baik agar mereka bisa menjadi pemimpin dan mengelola tanah ini dengan baik supaya bermanfaat bagi pembangunan yang akan datang,” ujarnya.
Sementara, kepala sekolah SMA Gabungan Jayapura, Sandra Titihalawa, mengatakan bantuan yang diberikan Menteri PUPR Merupakan berkat yang tak terhingga. Bahkan kata dia, bantuan ini sudah mengalir sejak 2016, mulai dari pembangunan Aula, penataan taman sekarang gedung tiga lantai dan akses jalan masyarakat dan pagar sekolah.
“Harapan kami ketika penataan sarana prasarana ini sudah selesai maka diharapkan bersinergi dengan peningkatan kualitas peserta didik di SMA Gabungan,” ujar Sandra.
Rehabilitas gedung sekolah lanjut kata Sandra, ditargetkan Desember 2021 tetapi kemungkinan akan selesai awal tahun 2022.
Untuk anggarannya jelas Sandra, berkisar Rp. 21 miliar untuk empat item yang telah diajukan ke Kementerian.
“Kedepan kami akan menata lingkungan dan menciptakan suasana belajar bukan hanya di kelas tapi juga sekitar lingkungan sekolah
Recent Comments